Tentang Menulis

novan aulia
11 min read2 days ago

--

Picnic on Riverbank oleh Paul Cezanne

Oleh: Ernest Hemingway

Matahari kian terik. Sinarnya terasa begitu menyengat tengkuk Nick.

Ia menangkap seekor ikan trout yang bagus. Nick tidak peduli berapa banyak ikan yang dia tangkap. Kini sungai itu dangkal dan deras. Di sepanjang kedua tepinya ditumbuhi pepohonan. Di bawah sinar mentari pagi, pohon-pohon di kiri sungai membentuk bayangan pendek pada permukaan sungai. Nick tahu di bawah setiap bayangan itu ada ikan trout. Ia dan Bill menyadari itu ketika memancing ikan di sungai Black pada suatu siang yang terik. Di siang hari, setelah matahari terbenam di balik perbukitan, ikan trout berenang di bawah bayangan teduh di seberang sungai.

Ikan yang paling besar akan berenang di sekitar tepi sungai. Kau bisa menangkapnya di sungai Black. Bill dan dia tahu itu. Ketika matahari terbenam, ikan berenang mengikuti arus. Begitu matahari membuat air sungai tampak berkilau sesaat sebelum ia terbenam, kau bisa menangkap ikan trout besar di bagian mana pun. Karena muka air sungai begitu berkilau seperti cermin di bawah sinar matahari, hampir tidak mungkin untuk memancing kala itu. Kau mungkin bisa memancing di hulu sungai, tapi di sungai ini atau sungai seperti sungai Black, kau harus melawan arus sungai dan di tempat yang dalam air akan merundungmu. Memancing di hulu sungai tidaklah seru, walaupun banyak buku mengatakan itu satu-satunya cara memancing.

Semua buku. Dulu, ia dan Bill gemar membaca buku. Hobinya itu bermula dari omong kosong, sama seperti berburu rubah. Dokter gigi Bill Bird di Paris berujar, kau beradu kecerdasan dengan ikan ketika memancing. Itulah yang selalu saya pikirkan, kata Ezra. Itu lucu sekali. Ada begitu banyak hal menyenangkan untuk ditertawakan. Di Amerika Serikat mereka mengira adu banteng cuma untuk senang-senang. Ezra mengira memancing cuma untuk senang-senang. Banyak orang mengira puisi cuma untuk senang-senang. Orang Inggris cuma bahan senang-senang.

Masih ingat waktu dia mendorong kami ke barrera[1] di muka banteng di Pamplona karena mereka mengira kami orang Prancis? Dokter gigi Bill sama buruknya seperti memancing di hulu sungai. Bill Bird maksudnya. Jika sebelumnya Bill artinya Bill Smith, kini Bill berarti Bill Bird. Bill Bird kini berada di Paris.

Usai menikah, ia kehilangan Bill Smith, Odgar, Ghee, dan semua geng lamanya. Apa itu karena mereka masih perjaka? Ghee tentu sudah tidak perjaka. Tidak, ia kehilangan mereka karena ia menyadari setelah menikah ada sesuatu yang lebih penting dibanding memancing.

Nick sudah lama berteman dengan mereka. Sebelum mereka bertemu, Bill belum pernah memancing. Namun, kini mereka telah memancing di mana-mana. Sungai Black, Sturgeon, Pine Barren, Upper Minnie, dan semua sungai-sungai kecil. Hampir semua hal tentang pancing-memancing, ia dan Bill telah menemukannya bersama. Mereka bekerja di ladang, memancing, dan bertualang ke hutan dari bulan Juni hingga Oktober. Setiap musim semi Bill berhenti dari pekerjaannya. Begitu pun dengannya. Ezra mengira memancing cuma untuk senang-senang.

Bill telah memaafkan ulahnya ketika memancing ikan sebelum mereka bertemu. Ia telah memaafkan semuanya. Ia benar-benar terkesan padanya. Perasaannya sama seperti seorang gadis pada gadis-gadis lain. Mereka sebelumnya baik-baik saja, tapi kemudian berbeda.

Karena itulah ia kehilangan mereka, pikirnya.

Hidup mereka untuk memancing. Ezra mengira memancing cuma untuk senang-senang. Begitu pun dengan orang-orang. Ia telah memancing sebelum hidup bersama Helen. Benar-benar hidup bersamanya. Itu bukan hanya untuk bersenang-senang belaka.

Lalu ia kehilangan semuanya. Helen mengira itu karena mereka tidak menyukainya.

Nick duduk di atas sebongkah batu di tempat yang teduh dan menggantungkan kantongnya hingga menyentuh air sungai. Air mengalir di antara dua bongkah batu, rasanya sejuk. Di bawah rimbunan pepohonan di tepi sungai dipenuhi pasir. Di pasir tersebut tercetak jejak cerpelai.

Ia tidak merasa kepanasan. Batu itu kering dan dingin. Ia duduk membiarkan air mengalir dari sepatu botnya menuju permukaan batu.

Helen mengira itu karena dia tidak suka padanya. Dia benar-benar berpikir begitu. Astaga, ia teringat akan kengerian yang ia rasakan saat melihat orang menikah. Kocak. Mungkin itu karena ia dekat dengan orang tua yang belum menikah.

Odgar sangat ingin menikah dengan Kate. Sebaliknya, Kate tidak mau menikah dengan siapapun. Dia dan Odgar selalu berselisih karena masalah itu, tapi Odgar kukuh tidak mau menikah dengan wanita selain Kate, sementara Kate tidak mau menikah dengan siapapun. Kate ingin mereka berteman baik dan ingin Odgar hanya ingin berteman dengannya, tapi keinginannya membuat mereka capek dan selalu berselisih.

Madame yang menanamkan semua prinsip zuhud tersebut. Ghee yang jalan dengan gadis di rumah di Chicago juga punya masalah yang sama. Nick juga punya masalah yang sama. Semuanya semu. Kau punya prinsip semu yang tertanam dalam dirimu dan kau hidup bersamanya.

Semua cinta dicurahkan untuk memancing dan musim panas.

Nick mencintainya lebih dari apapun. Ia suka memanen kentang bersama Bill di musim gugur, jalan-jalan naik mobil, memancing ikan di teluk, membaca di atas hammock saat cuaca panas, berenang di dermaga, bermain bisbol di Charlevoix dan Petoskey, tinggal di teluk, masakan Madame, dan lain-lain. Ia makan bersama para pelayan di ruang makan sembari memandang ke luar jendela ke arah ladang yang membentang yang mengarah ke danau, bercakap-cakap, minum-minum dengan orang tua Bill, pergi memancing ke tempat yang jauh dari ladang, hanya bersantai di sekitar.

Ia suka musim panas yang panjang. Ia pernah jatuh sakit pada awal bulan Agustus dan menyadari tinggal empat minggu lagi sebelum musim ikan trout berakhir. Kini ia terkadang membayangkan tentang itu. Ia membayangkan musim panas hampir berlalu, sementara dia tak bisa memancing. Bayangan itu membuatnya merasa terkekang seolah-olah sedang berada di dalam penjara.

Bukit di kaki Danau Wallon, badai di danau mengikuti perahu bermotor, payung dipasang atas mesin supaya gelombang air tidak masuk ke dalam busi, air dipompa keluar dari perahu, perahu dipacu di tengah badai besar demi mengantar sayuran ke sekitar danau, naik, turun, gelombang air mengikuti dari belakang, ia datang dari kaki danau membawa belanjaannya, surat, dan koran Chicago Tribune di bawah terpal, ia duduk di atasnya agar tetap kering, gelombang terlalu kuat untuk menyandarkan kapal, dia menghangatkan diri di dekat api, dan serbuk bunga pohon hemlock dan daun pohon pinus menempel di kakinya ketika dia mengambil susu tanpa alas kaki. Bangun siang untuk menyeberangi danau, lalu setelah hujan reda mendaki ke atas bukit untuk memancing di Hortons Creek.

Tanah di Hortons tandus. Tapi Shultz tidak senang bila hujan turun karena tanahnya menjadi becek dan air meluap menembus rerumputan. Di mana bisa menemukan ikan trout jika kondisi sungainya seperti itu?

Di tempat itu dulu banteng mengejarnya sampai ke pagar hingga membuatnya menjatuhkan dompet beserta semua semua kail di dalamnya.

Jika kini dia tahu tentang banteng itu, di mana Maera dan Algabeno berada? August the Feria di Valencia, Kota Santander, atau pertandingan yang mengerikan di St. Sebastien. Sanchez Mejias telah menundukan enam banteng. Setiap saat kata-kata dari selembaran adu banteng terus bermunculan di kepalanya hingga ia harus berhenti membacanya. Adu banteng Miura, terlepas dari kekalahan yang tersohor ketika melakukan pase natural[2]. Bunga Andalusia. Chiquelín el camelista[3]. Juan Terremoto[4]. Belmente Vuelve[5]?

Adik Maera kini menjadi seorang matador. Dan begitulah yang terjadi.

Seluruh jiwanya hanya untuk adu banteng di sepanjang tahun. Wajah Chink pucat dan merana karena kudanya dipakai di arena adu banteng. Don tidak pernah peduli dengan itu, ia berkata, “Dan aku tiba-tiba suka adu banteng.” Itu pasti ulah Maera. Maera merupakan orang terhebat yang pernah ia kenal. Chink juga mengakui itu. Ia mengikutinya berkeliling di encierro[6].

Maera melambaikan tangan kepada Nick dan Helen dari Box 87[7] di atas sobrepuerta[8] sembari menanti Helen melihatnya. Maera kembali melambaikan tangan hingga membuat Helen kagum. Sementara itu, tiga picador[9] di dalam box dan picador lain melemahkan banteng di depan box, mendongakkan muka, dan mengangkat tangan. Ia berkata kepada Helen bahwa picador saling bekerja sama dan itu benar. Itu adalah pertunjukan adu banteng terbaik yang pernah ia lihat. Ketiga picador bertopi Cordoba di dalam box mendongakkan kepala tiap kali vara[10] tepat mengenai banteng, sementara picador lain memberi isyarat kepada mereka dan kembali melemahkan banteng. Ketika orang Portugis masuk, picador tua melemparkan topinya ke ring yang tergantung di atas barrera sembari memperhatikan da Veiga kecil. Momen itu adalah hal paling mengharukan yang pernah ia lihat. Itu yang diinginkan oleh picador yang gemuk itu, a caballero en plaza[11].

Astaga, bagaimana mungkin anak da Veiga itu bisa naik kuda. Tidak mungkin. Adegan itu tidak ada di dalam film.

Film merusak segalanya. Film seperti menceritakan sesuatu yang baik saja. Itu yang membuat perang menjadi tidak nyata. Terlalu basa-basi.

Bercerita tentang apapun itu buruk. Menulis tentang segala sesuatu yang aktual itu buruk. Itu membuatnya membosankan.

Satu-satunya tulisan yang bagus adalah apa yang kau karang, apa yang kau bayangkan. Itu membuat segalanya menjadi nyata. Sama seperti ketika menulis My Old Man. Tadinya ia belum pernah melihat joki pacuan kuda meninggal, namun seminggu kemudian ia melihat Georges Parfrement tewas akbiat halang rintang pacuan kuda. Semua cerita yang baik yang pernah ia tulis hasil karangannya. Namun tak ada satupun cerita itu yang pernah terwujud. Cerita selain itu pernah terwujud. Cerita yang pernah terwujud mungkin cerita yang lebih baik. Itu yang tidak bisa dipahami oleh keluarganya. Mereka mengira ceritanya hanya kisah hidupnya.

Itu yang menjadi kelemahan Joyce. Daedalus dalam novel Ulysses merupakan Joyce sendiri, membuatnya menjadi karakter yang sangat buruk. Joyce sangat pengertian dan cinta padanya. Ia menciptakan Bloom, karakter yang sangat hebat. Ia menciptakan Nyonya Bloom. Nyonya Bloom karakter terbaik di dunia.

Mac juga demikian. Mac menulis sesuatu yang begitu lekat dengan hidupnya. Kau seharusnya menikmati hidupmu kemudian menciptakan tokohmu sendiri. Mac punya caranya sendiri, pikirnya.

Nick tidak pernah jadi dirinya sendiri dalam ceritanya. Ia selalu mengarangnya. Dia tentu belum pernah melihat wanita Indian melahirkan. Itu yang membuatnya menarik. Tidak ada yang tahu itu. Dia telah melihat seorang wanita melahirkan dalam perjalanan ke Karagatch dan ia mencoba membantunya. Begitulah yang terjadi.

Ia berharap selalu bisa menulis seperti itu. Suatu saat nanti mungkin dia bisa melakukannya. Ia ingin menjadi penulis yang hebat. Ia yakin dia mampu. Dia punya banyak jalan untuk mencapainya. Ia akan menjalaninya itu semua meskipun jalannya terjal, pikirnya.

Sulit untuk menjadi penulis hebat jika kau menikmati hidup dan hidup di dalamnya bersama orang yang istimewa. Akan sulit juga jika kau senang mengunjungi banyak tempat. Apalagi jika kau sehat, waras, dan bahagia, atau apa lah namanya.

Ia selalu bekerja dengan baik ketika Helen sedang tidak sehat. Rasanya tegang dan tidak puas. Di saat-saat itu, kau bisa lancar menulis. Tidak ada tuntutan apapun. Hanya gerakan peristaltik[12]. Kadang-kadang kau merasa seperti tidak pernah menulis sebelumnya, tetapi beberapa saat kemudian kau tahu bahwa cepat atau lambat kau akan menulis cerita yang menarik lagi.

Rasanya benar-benar lebih menyenangkan dari apapun. Rasa itu yang mendorong dia untuk menulis. Dia tidak pernah merasakannya sebelumnya, tidak ada tuntutan apapun, hanya karena rasa sangat puas, yang lebih mengasyikan daripada apapun, dan itu juga sangat sulit untuk ditulis dengan baik.

Ada banyak trik.

Menulis sangat mudah jika kau menggunakan trik. Semua orang menggunakannya. Joyce telah menemukan ratusan trik baru. Baru bukan berarti lebih baik. Semua triknya bisa saja berubah menjadi klise.

Ia ingin menulis seperti Cezanne ketika melukis.

Cezanne mulai melukis dengan menggunakan semua triknya. Ia lalu memecah semuanya, kemudian menyusunnya kembali hingga menjadi nyata, itu yang ia lakukan. Dialah yang terhebat. Sampai kapanpun. Itu tidak berlebihan. Ia ingin menulis mengenai daerah pinggiran seakan-akan dia sedang berada di sana seperti yang dilakukan Cezanne ketika melukis. Kau harus melakukannya dari dalam dirimu sendiri. Tidak perlu trik apapun. Belum ada yang pernah menulis mengenai daerah pinggiran seperti itu. Ia menulisnya tanpa cela. Serius. Kau bisa melakukannya jika kau mau berjuang. Jika kau menjalani hidup sesuai tujuanmu.

Itu hal yang tidak bisa ia ceritakan. Dia akan memperjuangkannya hingga dia mencapainya. Mungkin tidak akan pernah tercapai, tapi dia akan tahu saat dia hampir mencapainya. Itulah pekerjaannya. Mungkin pekerjaan untuk seumur hidupnya.

Orang-orang mudah melakukannya. Semua trik bisa dilakukan dengan mudah. Skyscraper primitives[12] menentang norma ini. Jika Cummings cerdik, dia bisa menulis dengan cepat tanpa sadar, tapi bukan menulis The Enormous Room, itu sebuah buku, salah satu buku yang bagus. Cummings bekerja keras untuk menulisnya.

Apakah ada yang lain? Asch kecil punya sesuatu, tapi kau tidak mengungkapkannya. Orang Yahudi itu menjadi jelek. Mereka memulainya dengan baik. Mac punya sesuatu. Don Steward memiliki apa yang lebih baik dari Cumming. Kadang di Haddocs. Ring Larder, mungkin. Sangat mungkin. Orang tua seperti Sherwood. Orang tua renta seperti Dreiser. Apakah ada yang lain? Anak muda, mungkin. Tidak tahu apa-apa. Tidak ada yang tidak diketahui, pikirnya.

Mereka tidak mengejar apa yang dia kejar.

Dia bisa melihat lukisan Cezanne. Lukisan di studio Gertrude Stein. Stein tahu jika dia telah menafsirkannya dengan baik. Ada dua lukisan yang indah di Luxembourg[14] yang ia lihat setiap hari di pameran barang pinjaman di Bernheim. Prajurit menanggalkan pakaiannya untuk berenang, rumah di balik pepohonan, ada sebatang pohon dengan rumah di baliknya, letaknya bukan di danau ini, tapi di danau satunya. Lukisan anak laki-laki. Cezanne juga bisa melukis manusia. Ternyata lebih mudah, ia memanfaatkan apa yang peroleh dari daerah pinggiran untuk melukis manusia. Nick juga bisa melakukannya. Mudah sekali. Tidak ada yang tahu apapun tentang mereka. Jika kedengarannya baik, mereka akan percaya padamu. Mereka akan mempercayai Joyce.

Ia tahu bagaimana Cezanne melukis pemandangan sungai ini. Astaga, andai dia di sini untuk melakukannya. Sayangnya dia sudah meninggal. Ia bekerja sepanjang hayatnya, menua, dan berpulang.

Nick membayangkan bagaimana Cezanne melukis pemandangan sungai dan rawa-rawa, ia berdiri dan melangkah turun menuju sungai. Airnya terasa begitu dingin dan nyata. Ia mengarungi sungai, menyusurinya apa yang ada di depannya. Ia berlutut di atas kerikil di tepi sungai dan merogoh kantong berisi ikan trout. Kantong itu terapung di permukaan sungai diseret menyeberangi sungai yang dangkal. Ikan besar di kantong masih bergerak-gerak. Nick membuka mulut kantong dan melepas ikan trout ke dalam air dangkal dan melihatnya bergerak menyusuri air yang dangkal, siripnya menyembul dari dalam air, lalu menyelinap di antara sela-sela batu menuju air yang dalam.

“Ikan ini terlalu besar untuk dimakan,” kata Nick, “aku akan mencari beberapa ikan kecil di depan tenda untuk dijadikan makan malam.”

Nick beranjak dari tepi sungai, menarik tali pancingnya, dan mulai menembus semak belukar. Lantas dia makan roti lapis. Ia sedang terburu-buru, tapi joran menghambatnya. Dia tidak peduli. Ia memegang sesuatu di kepalanya. Dia hanya ingin kembali menuju kamp dan mulai bekerja.

Ia menembus semak belukar sembari membawa joran di sampingnya. Tali pancingnya tersangkut di dahan pohon. Nick berhenti dan memotong tali pancing dan menggulungnya. Ia melewati semak belukar dengan mudah sembari bawa joran di tangannya.

Di hadapannya ia melihat seekor kelinci tergeletak di jalan setapak. Di berhenti sembari menggerutu. Kelinci itu sulit bernapas. Ada dua ekor kutu di kepalanya. Masing-masing kutu menempel di belakang kedua telinganya. Kedua kutu berwarna abu-abu, penuh dengan darah, dan ukurannya sebesar buah anggur. Nick lalu mencabut kutu itu dari kepala kelinci. Kepalanya kecil dan keras dengan kaki yang bergerak-gerak. Kemudian ia menginjaknya di jalan.

Nick mengangkat kelinci bermata kusam yang lunglai itu lalu meletakkannya di bawah semak sweet fern di tepi jalan. Dia merasakan detak jantung kelinci ketika dia meletakkannya. Kelinci itu terbaring di bawah semak, ia mungkin sedang sekarat, pikir Nick. Kutu mungkin telah menempel pada kelinci itu saat ia bersembunyi di semak-semak. Mungkin setelah kelinci itu melompat-lompat di lapangan. Dia tidak tahu.

Dia kembali berjalan menuju tenda dan memegang sesuatu di kepalanya.

Catatan:

[1] Barrera adalah pagar pembatas yang dipasang di sekitar arena adu banteng untuk mencegah pengunjung dari terlalu dekat dengan banteng selama adu banteng berlangsung.

[2] pase natural adalah gerakan yang dianggap mulus oleh pejuang saat berhadapan dengan banteng.

[3] Chiquelín el camelista merujuk pada matador dari Spanyol yang terkenal pada awal abad ke-20.

[4] Juan Terremoto adalah julukan diberikan kepada banteng yang dianggap kuat dan ganas dalam bertarung.

[5] Belmonte vuelve (Belmete vuelve) merujuk pada kembalinya matador terkenal bernama Belmente.

[6] Encierro adalah sebuah tradisi dari Spanyol yang juga dikenal sebagai “running of the bulls” di mana sekelompok sapi jantan yang dilepaskan di jalan-jalan kota untuk dilewati oleh orang-orang yang berlari di depan mereka.

[7] Box adalah tempat di mana banteng dipersiapkan sebelum masuk ke arena untuk pertunjukan adu banteng.

[8] Sobrepueta merujuk pada dekorasi yang ditempatkan di atas pintu dan lorong. Dalam adu banteng sobrepueta diletakan di atas kandang banteng.

[9] Vara adalah sebuah tongkat panjang berujung tajam yang digunakan oleh picador untuk menusuk punggung banteng selama pertunjukan.

[10] Dalam pertunjukan adu banteng, tugas seorang caballero en plaza adalah untuk melakukan serangan pertama pada banteng menggunakan tombak. Setelah melakukannya, caballero en plaza kemudian melepaskan tombak dan meninggalkan arena.

[11] gerakan peristaltik bisa diartikan sebagai gerakan yang tidak disadari

[12] Skyscraper primitives adalah kelompok seniman avant-garde yang berasal dari Amerika Serikat

[13] Musee du Luxembourg, salah satu museum di Paris

*) Diterjemahkan dari cerita pendek berjudul “On Writing” karya Ernest Hemngway di dalam buku Ernest Hemingway: The Collected Stories (1995)

--

--